
Dalam perjalanan sejarahnya, kategori Kiri dan Kanan sentiasa mengalami pergeseran, namun ia adalah okay pada ruang dan waktu tertentu bergantung pada 'siapa' yang melihatnya.
Ketika Revolusi Perancis meletus, kelompok radikal Jacobin sentiasa mengambil sisi kiri dari kerusi Ketua Kongres. Sejak itu, Kiri dan Kanan kerap digunakan dalam terminologi politik. Secara umum, Kiri diertikan sebagai kelompok yang radikal, anarkis, reformis, progresif atau liberal. Dengan perkataan lain, Kiri sentiasa menginginkan sesuatu yang bernama kemajuan dan antikemampanan. Jika kelompok Kiri antikemampanan, maka kelompok Kanan prokemampanan. Mereka adalah kaum monarki.
Siapapun yang prokebebasan mensinonimkan diri sebagai Kiri. Ini antara lain terlihat dari begitu popularnya lagu La Marsaillaise. Lagu ini digubah oleh Joseph Rouget pada tahun 1792. Lagu yang judul aslinya bererti Lagu Perang untuk Tentera Rhine ini dicipta untuk membakar semangat revolusioner Perancis dalam melawan tentera kerajaan. Sepanjang 100 tahun terakhir, banyak peristiwa global yang 'diramaikan' dengan lagu ini mulai dari kedatangan Lenin ke St. Petersburg setelah berjaya menggulingkan Tsar Russia pada tahun 1917, proklamasi Republik Kiri Sepanyol pada tahun 1931, hingga saat jatuhnya rejim Komunis di Eropah Timur. Bahkan lagu ini dinyanyikan oleh gerila revolusioner di pendalaman Amerika Selatan.
Namun, Kanan dan Kiri sesungguhnya banyak mengalami pergeseran. Revolusi Perancis menghasilkan Revolusi Industri di Barat. Meminjam istilah Karl Marx, revolusi Industri menghasilkan kelas Borjuis (pemilik modal) dan kaum proletariat (kelas buruh). Kaum buruh sejak itu sering disebut Kiri. Kaum Kiri adalah mereka yang tertindas dan kelas Borjuis adalah kelompok Kanan. Lalu, bersamaan dengan tumbuhnya industri di Barat, ia memerlukan bahan sumber asli untuk industrinya. Mereka kemudian mencarinya di Timur melalui kolonialisme. Secara umum, masyarakat jajahan yang tertindas melakukan perlawanan terhadap penjajah semestinya disebut Kiri, sedangkan Barat adalah kaum Kanan.
Pergeseran kaum Kiri dan Kanan semacam ini sesungguhnya sebuah ironi. Mereka yang menggerakkan Revolusi Perancis awalnya disebut kaum Kiri. Namun, ketika mereka berkuasa, mereka bergeser ke Kanan. Sejarah dunia terus 'bergeser'. Sejak meletusnya kemerdekaan di negara-negara jajahan, kategori Kiri dan Kanan juga mengalami pergeseran. Negara Sosialis - Komunis acap diberi label sebagai Kiri dan negara-negara Liberal acap dicitrakan sebagai Kanan.
Ketika globalisasi bermaharajalela dan Komunisme mengalami kejatuhan, terminologi Kiri dan Kanan kemb
ali mengalami pergeseran. Barat tidak lagi membincangkan ekstrem Kiri. Barat disibukkan oleh gerakan ekstrem Kanan. Ekstrem Kanan muncul sebagai respons terhadap globalisasi. Tema yang dibawa oleh kelompok Kanan adalah proteksionisme ekonomi dan budaya. Pat Buchanan (tokoh kanan Amerika) misalnya, menyerukan American First! Dia membela pengasingan nasional dan menentang sebarang polisi yang longgar terhadap kaum pendatang atau imigran.
ali mengalami pergeseran. Barat tidak lagi membincangkan ekstrem Kiri. Barat disibukkan oleh gerakan ekstrem Kanan. Ekstrem Kanan muncul sebagai respons terhadap globalisasi. Tema yang dibawa oleh kelompok Kanan adalah proteksionisme ekonomi dan budaya. Pat Buchanan (tokoh kanan Amerika) misalnya, menyerukan American First! Dia membela pengasingan nasional dan menentang sebarang polisi yang longgar terhadap kaum pendatang atau imigran. Sikap Buchanan, Jean Marie Le Pen di Perancis dan Paula Hanson di Australia sangat antiimigran, kerana itu ada yang menyebut mereka sebagai rasialis atau perkauman. Bicara soal rasialis, orang mungkin teringat pada Nazinya Hitler di Jerman dan Fascismenya Mussolini di Itali. Untuk itu, Buchanan, Le Pen dan Hanson dan pengikutnya disebut Neonazisme atau Neofasisme. Para pemimpin Eropah Barat seperti Tony Blair amat cemas dengan gerakan Kanan, apatah lagi, polisi ekstrem Kanan.
Selain cemas dengan gerakan politik kelompok Kanan, negara-negara Barat juga cemas pada gerakan teror kelompok Kanan. Kelompok ini menurut pihak berkuasa Amerika, berada di sebalik serangan antraks di Amerika Syarikat (AS). Para pemimpin negara yang sibuk melawan kelompok Kanan acap melihat diri mereka sebagai kelompok Kiri - Tengah. Mereka membentuk Network for Progressive Governance pada tahun 1997. Mereka mengadakan pertemuan tidak formal secara rutin. Sejak terbentuk, mereka telah tiga kali melansungkan pertemuan. Para pemimpin yang bergabung dalam Network for Progressive Governance adalah Tony Blair, mantan Perdana Menteri (PM) British, Lionel Jaspin PM Perancis, Gerhard Schroeder, mantan Canselor Jerman dan Tabo Mbeki, Presiden Afrika Selatan dan termasuklah mantan Presiden Bill Clinton.
Ideologi Kiri - Tengah sesungguhnya diilhamkan oleh pemikiran Anthony Giddens melalui bukunya, The Third Way. Ideologi ini mendambakan perubahan berupa lebih aktifnya peranan negara dalam ekonomi. Ideologi Kiri - Tengah lebih berpihak kepada kesamarataan dan kesejahteraan sosial. Jika muncul terminologi Kiri menjadi Kiri - Tengah, muncul pula terminologi Kanan menkadi Kanan - Tengah. Di Portugal, Parti Sosial Demokrat (PSD) menyebut dirinya sebagai parti sayap Kanan - Tengah. Sebagaimana kelompok Kiri - Tengah, parti Kanan - Tengah di Portugal ini juga menginginkan perubahan berupa pemulihan ekonomi.
Terminologi Kiri dan Kanan tidak hanya muncul politik sekular, tetapi juga dalam politik agama dalam Islam, misalnya, terminologi Kiri dan Kanan muncul dalam mazhab, falsafah, fikh, ilmu tafsir dan sejarah. Dalam mazhab, Muktazilah disebut Kiri dan Asy'ariyah disebut Kanan. Dalam falsafah, falsafah rasionalistik-naturalistik Ibnu Rusyd disebut Kiri dan falsafah iluminasi-emanasi Ibnu Sina dikategorikan Kanan. Malikiyah yang berasas pada prinsip masalih al-mursalah adalah Kiri dan fikh Hanafiyah adalah Kanan. Dalam ilmu tafsir, tafsir rasional adalah Kiri dan tafsir tekstual (bi al ma'tsur) adalah Kanan. Dalam sejarah, khususnya peristiwa Fitnah al-Kubra, Saidina Ali adalah Kiri dan Muawiyah adalah Kanan.
Dalam dunia Islam kontemporari, pemikiran Hassan Hanafi, Ali Syariati, Abdul Karim Soroush, Asghar Ali Engineer disebut pemikiran Kiri Islam. Pemikiran Kiri Islam merupakan respons terhadap segala bentuk penindasan. Asghar Ali Engineer dalam buku Islam and Its Relevance to Our Age, misalnya, menyebut orang Islam yang membiarkan kemiskinan adalah kafir. Namun, kelompok-kelompok Islam seperti Ikhwanul Muslimin di Mesir dan Hizbul Tahrir atau Mujahidin di Indonesia tentu akan menentang kategori Kiri dan Kanan dalam Islam. Menurut mereka, Islam adalah satu, umat yang satu dengan Tuhan yang satu.
Namun dalam perjalanan sejarahnya, kategori Kiri dan Kanan sentiasa mengalami pergeseran. Kerana itu, pembahagian Kiri dan Kanan seringkali bersifat kontroversi. Sebagai contohnya, para pendukung pasaran bebas dianggap berada di Kanan, tetapi kini mereka ditempatkan di Kiri. Jadi, gagasan yang sama dianggap Kanan pada dalam ruang dan waktu tertentu, boleh dianggap Kiri pada ruang dan waktu yang lain. Dengan perkataan lain, Kanan atau Kiri adalah 'okay' pada ruang dan waktu tertentu bergantung pada 'siapa' yang melihatnya.
Oleh Shaharom Tm Sulaiman
Kosmo! 20 November 2007